'Cause sometimes we find buried treasures in the trashes. Just enjoy reading and find some! =)

Friday, September 2, 2011

New Title

I've been considering to change my blog's title into something more.. well you know. Something better than "Trash Bin". I want something simple but cute and impressive, hehe. Something represents my self and my writings. I'm considering some, but still not really sure. Any suggestions are greatly appreciated anyway, hehe. :)

Wednesday, August 31, 2011

Maaf

Dalam hidup ini, setiap harinya kita selalu dipertemukan dengan berbagai macam orang. Ada yang baik, ada yang jahat, ada yang nyenengin, ada yang ngeselin, ada yang suka bagi-bagi duit, ada yang pelit, ada yang sombong, ada yang kasar, juga ada yang menyakitkan hati. Mungkin kita juga merupakan salah satunya atau mungkin kombinasinya.

Sering sekali kita merasa disakiti. Akhir-akhir ini saya merasa hidup saya... berantakan. Entah apa ada kata lain yang lebih tepat yang bisa mewakili perasaan dan keadaan saya belakangan ini. Lagipula, kecuali pernah merasakan hal yang serupa, nggak akan pernah ada manusia yang bisa benar-benar mengerti bagaimana keadaan saya.

Merasa marah dan tersakiti mungkin bukan hanya saya yang sering mengalaminya. Malah saya yakin, semua orang pernah merasakan hal tersebut.

Waktu SMA dulu, ada seorang guru, saya lupa namanya, yang pernah bilang bahwa kunci hidup bahagia itu 'maklum'. Kalau orang menyakiti kita, mencurangi kita, atau menjahati kita, dengan memaklumi, hidup kita akan terasa lebih mudah. Kalau ada orang yang berkata-kata kasar pada kita, cobalah untuk memakluminya. Maybe he just had a bad day? Saya menulis ini bukan karena saya setuju. Tidak, tidak sepenuhnya. Buat saya 'maaf' terasa lebih tepat. Maaf bisa mewakili banyak hal. Memaafkan berarti bisa memaklumi kekhilafan orang lain. Bahkan menurut saya maaf juga mewakili ikhlas. Mengikhlaskan hal buruk yang menimpa kita. Mengikhlaskan hal buruk yang mungkin orang lain lakukan pada kita.

Saya dulu menganggap diri saya orang yang mudah memaafkan. Saya hanya perlu beberapa jam untuk bisa menyunggingkan senyum lagi pada orang yang menyakiti hati saya. Tapi sepertinya saya salah. Meski bisa tersenyum lagi, ternyata saya masih menyimpan memori sakit hati dengan baik di otak saya. Dan itu sangat bertentangan dengan hakikat 'maaf' itu sendiri.

Mengutip kata-kata Ustadz Wijayanto dalam sebuah talkshow yang saya tonton hari ini, untuk memaafkan orang lain, ada dua hal yang perlu diingat dan ada dua hal yang perlu dilupakan. Kita perlu mengingat kebaikan orang lain dan keburukan diri sendiri. Buat saya itu mudah. Merasa tersakiti oleh seseorang nggak membuat saya melupakan kebaikan-kebaikannya pada saya. Tetapi ini bukan yang tersulit dari memaafkan. Yang paling sulit bagi saya adalah dua hal berikutnya; keburukan orang lain dan kebaikan diri sendiri. Dua hal ini adalah dua hal yang paling tidak bisa saya lupakan. Padahal dua hal yang perlu dilupakan inilah yang menjadi kunci penting dalam memaafkan seseorang.

Hari ini saya sadar betapa sulitnya memberi maaf pada seseorang. Tetapi saya tak mampu menolak mudahnya dan ringannya hidup setelah memaafkan.

“The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong.” -Mahatma Gandhi

PS: Selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakannya. Mari kita belajar untuk saling memaafkan. :)

Wednesday, August 3, 2011

Tragedy

There's no point of swearing and cursing
But that is all I can do to get over this pain.
To see your dreadful attitude,
to hear your wicked words,
to bear and to endure,
to withstand every hurtful word you say,
I have tried to stand up and speak
all the words that would make point to you,
did it ever make one?
You cheated on life.
I wanted to help, but you are hopeless.
This is a tragedy of our life.
And I am wanting to give up on you,
And not permitted,
and all I do is swearing and cursing.